Logo memang menjadi suatu identitas untuk komunitas, bisnis ataupun untuk kebutuhan personal. Banyak yang akhirnya mengadakan lomba desain logo untuk mendapatkan logo yang sesuai dalam waktu yang singkat. Namun, tidak sedikit lho yang akhirnya menjadi kontroversi seperti berikut.
- Lomba Hari Jadi Kuningan ke-520
Lomba yang diadakan di tahun 2018 tersebut menimbulkan kontroversi setelah pengumuman pemenang. Awalnya, Mala Trihayu keluar sebagai pemenang. Kemudian terdapat alunir pemenang karena penggunaan gambar dari shutterstock.

Karena kontroversi tersebut, alhasil, ketentuan pemenang berubah yaitu:
- Yura Dewi Ratna Ningrum sebagia juara 1.
- Yuandira Dwi Hesti, Spd sebagai juara 2.
- Hedi Kusuma Prihadi sebagai juara 3.
- HUT Kotawaringin Barat (Kobar) ke-58
Di tahun 2017, pemenang dari Lomba desain logo untuk HUT Kotawaringin Barat ke-58 digugat. Irvan Fauzi digugat karena diduga plagiat setelah logonya menyerupai logo dari Festival Cultural Universitario 2016.

Dari logo tersebut, terlihat bahwa bentuk serta tata letak dari angka 5 dan 8 sama persis dengan yang dimiliki oleh Irvan Fauzi. Perbedaannya hanya ada pada motif dari angka 5 dan 8 tersebut dan warnanya. Jika di logo festival, terlihat warna di bagian angka menggunakan warna coklat, sedangkan yang dimiliki Irvan menggunakan warna kuning dan hijau.
Bukan hanya itu, tata letak dari penulisan Feria Del Libro dan tahun 1959-2017 letaknya sama persis. Perbedaannya hanya pada warnanya. Saat dikonfirmasi, Irvan mengatakan bahwa font yang ia gunakan tersebut adalah font bawaan dari windows.
Karena kontroversi tersebut, ada beberapa pihak yang dilaporkan ke polisi. Sedangkan Bupati Kobar (Kotawaringin Barat) akan mengkonfirmasi ulang ke pihak dewan juri.
- Logo Program Revolusi Mental 2016
Pada tahun 2016, Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan atau Kemenko PMK mengadakan lomba. Lomba tersebut berkaitan dengan Logo untuk Program Revolusi Mental.
Tercatat 116 peserta dengan 153 desain logo, menghasilkan pemenang atas nama Ichsan Dhio Delin. Sayangnya, perdebatan muncul setelah pengumuman pemenang tersebut. netizen menyebutkan bahwa logo dari Revolusi Mental tersebut adalah plagiat atau hasil menjiplak.

Menurut akun @Jukihoki di Twitter, desain yang dimiliki oleh Ichsan ini mengalami kontroversi terkait dengan hal berikut:
- Desain orang dan pemilihan warna seperti logo dari perusahaan Save Times Sports (Australia).
- Template star dari website 123RF.
- Corak batik di dada dan lengan yang mengambil salah satu corak dari 25 desain batik terbaik Nusantara.
- Api di atas tangan dari shutterstocks.
- Keluarnya logo tersebut menjadi pemenang membuat netizen ragu dengan kompetensi para juri. Apalagi, salah satu kriterianya adalah orisinal karya sendiri.
Itulah beberapa kontroversi terkait dengan lomba desain logo yang ada di Indonesia. Untuk menghindari kejadian seperti plagiat, jangan lupa untuk selalu utamakan keaslian karya atau gunakan jasa buat logo terpercaya untuk keperluan bisnis ya.